“Pinjaman jangka pendek kita selesaikan tahun ini, namun kita masih memiliki kewajiban sebesar 133 miliar di tahun depan” ujar Herdiat.
Untuk mengatasi kewajiban ini, Herdiat menyatakan bahwa mereka akan melunasi pinjaman dengan cara cicilan. Namun karena melewati tahun anggaran, maka perlu ada penyesuaian atau perpanjangan.
“Kita akan laksanakan pembayaran dengan cara cicilan, namun karena nyebrang tahun maka kami ajukan reschedule atau kita perpanjang” jelas Herdiat.
Pinjaman ke BJB sebesar 188 miliar, dan selama tahun 2023, Herdiat telah mencicilnya sebesar 50 miliar. Dia menekankan bahwa utang tidak akan bertambah, dan mereka berkomitmen untuk melunasi pinjaman tersebut.
“Nominal sama tidak bertambah, sama seperti sebelumnya. Kan awalnya 188, selama 2023 kita sudah cicil kurang lebih 50 miliar. Kita lunasi pinjaman ini, utang harus kita bayar ini Wajib” pungkas Herdiat.