DiksiNasi, JAKARTA — Ratusan alumni Madrasah Aliyah Program Khusus (MAPK) dari berbagai daerah di Indonesia berkumpul dalam Silaturahmi Nasional (Silatnas) yang berlangsung di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Rabu, (25/06/2025).
Acara yang berlangsung selama dua hari ini menjadi momentum strategis untuk merefleksikan kontribusi alumni MAPK bagi bangsa dan umat, terutama dalam menghadapi tantangan era digital dan krisis nilai kebenaran.
Silatnas tak hanya menjadi ajang temu kangen, tetapi juga wadah berbagi gagasan antara tokoh alumni, penggiat dakwah digital, dan pemerintah.

Dua tokoh yang tampil memberikan pandangan penting adalah aktivis dakwah media sosial Ahmad Mukhlis alias Mama Rohel dan Menteri Agama RI, Prof. Dr. Nasaruddin Umar.
Mama Rohel: Saatnya Islam Menguasai Algoritma
Dalam sesi diskusi yang berlangsung hangat, Mama Rohel menyampaikan kegelisahannya terhadap dominasi konten-konten dangkal di media sosial yang kerap mengabaikan nilai kebenaran.
Menurutnya, umat Islam perlu mengisi ruang digital dengan konten dakwah yang positif, edukatif, dan sesuai ajaran Islam.
“Kita sedang berjuang mewarnai absurditas dunia konten dengan pesan Islam. Kita harus kuasai algoritma anti-Islam dengan narasi kebenaran yang bisa diterima netizen,” ujar Mama Rohel di hadapan para peserta Silatnas.
Ia juga menekankan bahwa perubahan algoritma dimungkinkan jika umat Islam secara masif memposting konten yang mencerminkan nilai-nilai keislaman setiap hari.
“Ketika dakwah dilakukan dengan konsisten dan kreatif, algoritma akan ikut berubah mengikuti arus kebaikan,” tambahnya.
Tak hanya bicara soal media sosial, Mama Rohel juga memperkenalkan Keraton Kanoman Cirebon sebagai salah satu pusat syiar Islam yang tetap menjaga pakem tradisi Syaikh Syarif Hidayatullah.
“Nilai-nilai Islam yang Keraton Cirebon tradisikan masih terjaga, tidak terganggu oleh gempuran algoritma,” ungkapnya.
Komentar