Penurunan signifikan dalam pendapatan dan belanja daerah menjadi peringatan keras yang tidak boleh diabaikan.
“Ini bukan hanya soal angka, tetapi soal masa depan Ciamis dan kesejahteraan rakyatnya,” tegas Prima.
Transparansi dan Akuntabilitas Menjadi Pertanyaan
Sorotan keras datang dari Menteri Dalam Negeri yang mengkritik pengelolaan anggaran daerah yang tidak maksimal.
Kritik ini seharusnya menjadi cermin bagi pemerintah daerah untuk melakukan introspeksi mendalam.
Ketidaktransparanan dalam penggunaan dana publik, akan muncul anggapan sebagai bentuk pengkhianatan terhadap kepercayaan rakyat.
Prima menegaskan, “Kita menuntut transparansi penuh dan laporan yang jelas mengenai setiap rupiah yang pemerintah habiskan.”
Anggaran Harus Tepat Sasaran
Menurut Prima, alokasi anggaran haruslah tepat sasaran, terutama untuk sektor-sektor esensial seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat.
“Anggaran yang tidak tepat sasaran hanya akan merugikan rakyat,” tambahnya.
Masa Depan Ciamis
Dalam konteks ini, Prima MT Pribadi menyuarakan kekhawatirannya terhadap masa depan Ciamis.
“Penyusutan signifikan dalam pendapatan dan belanja daerah adalah alarm keras bagi kita semua. Ini bukan hanya soal angka, tetapi soal masa depan Ciamis dan kesejahteraan rakyatnya,” tegasnya lagi.
Dengan seruan untuk transparansi dan akuntabilitas, Prima berharap pemerintah daerah Ciamis dapat memperbaiki pengelolaan anggaran
Tak lupa, memastikan untuk menggunakan setiap rupiah dengan benar untuk kesejahteraan rakyat.
“Kita membutuhkan laporan yang jelas dan transparansi penuh. Hanya dengan cara ini kita bisa memastikan masa depan yang lebih baik bagi Ciamis,” tutupnya.
Kesimpulan
Kondisi keuangan Pemkab Ciamis yang defisit menimbulkan kekhawatiran tentang keberlanjutan pembangunan dan layanan publik.
Kritik dari Mendagri Tito Karnavian, serta pembahasan di DPRD menyoroti perlunya reformasi dalam pengelolaan anggaran daerah.
Tujuannya, tak lain dan tidak bukan agar lebih efisien dan tepat sasaran.