Namun, di belahan dunia lain, di Tatar Sunda, peristiwa Isra Mi’raj bukanlah sesuatu yang mengagetkan.
Jauh sebelum manusia Sunda ada, nenek moyang orang Sunda sudah biasa melakukan dan menyaksikan peristiwa aneh.
“Konon, jauh sebelum Masehi, ada bangsa Lemuria yang kelak melahirkan bangsa Sunda. Banyak Orang meyebut bangsa Lemuria itu sebagai makhluk langit. Pagi-pagi mereka bercocok tanam di bumi nan subur, sorenya pulang ngahiang ke alam langit. Semacam Isra Mi’raj secara kasatmata. Intinya, peristiwa pulang pergi ke langit itu biasa,” ujar Mama Rohel.
Maka, ketika peristiwa Isra Mi’raj terjadi, orang Sunda Galuh bisa langsung beriman.
Sebab, perjalanan spektakuler yang menembus dua alam sudah menjadi hal lazim.
“Kecerdasan ruhani orang Sunda sudah melebihi zamannya. Jejak artefak keberadaan bangsa Lemuria masih bisa kita temukan di daerah Bandung,” ungkap Mama Rohel meyakinkan.
Samsul yang sejak tadi terpana pun bertanya, “Bah, kami juga ingin merasakan pengalaman Isra Mi’raj ala bangsa Lemuria, manawi tiasa?”
“Gampang, Jang. Tinggal pesan tiket ke Tesla. Nanti Elon Musk akan menyiapkan pesawat antariksa. Itu sama dengan perjalanan Isra Mi’raj. Sayangnya, Elon Musk beragama Kristen, jadi peristiwa Isra Mi’raj tak membuka hatinya untuk mendapatkan hidayah,” pungkas Mama Rohel menutup obrolan pagi.
Tabik pun.