Part 160: Rumah Singgah Anggaran Tinggi

Ditanya, balik Bertanya

banner 468x60

DiksiNasi, Cikarohel – Di pagi yang sunyi, kabut Gunung Susuru masih menggantung di antara batang-batang kopi yang tumbuh sabar.

Mama Rohel duduk di beranda Roemah Karuhun sambil menyeruput secangkir kopi hitam tanpa gula, sebagaimana kebiasaannya: pahit, tapi jujur.

Tiba-tiba, suara radio dari warung Haji Durian mengusik ketenangannya.

“Anggota DPRD disorot publik karena menyetujui anggaran miliaran rupiah untuk fasilitas rumah singgah dan transportasi dinas…”

Mama Rohel hanya menghela napas.

Dudung, warga yang belum pernah lulus tes CPNS sejak era Orde Baru, datang tergopoh-gopoh.

“Ma, ini bener DPRD kita nganggarkan miliaran buat rumah dan mobil? Katanya buat rakyat, kok rumahnya sendiri yang duluan dibagusin?” Tanya Dudung.

“Tenang, Le. Namanya juga wakil rakyat. Wakilnya kenyang dulu, rakyatnya nanti ikut kenyang… dari jauh” ujar Mama Rohel menenangkan Dudung. 

“Tapi Ma, begitu dikritik netizen, mereka malah nyerang penghasilan parkir. Katanya nggak nyumbang PAD. Kenapa malah nyerang tukang parkir?” Tanya Dudung dengan gemas.

banner 336x280