DiksiNasi, Jakarta – Ketua DPP PDI Perjuangan, Said Abdullah, mengungkapkan bahwa partainya masih berupaya mendorong Anies Baswedan untuk maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2024.
Anies yang sebelumnya menjadi Gubernur DKI dianggap memiliki peluang, meski saat ini PDI Perjuangan menghadapi tantangan besar dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus yang sudah terkonsolidasi dengan kuat.
“Kami masih berupaya semaksimal mungkin dengan partai-partai lain. Kalau peluangnya ada, kami akan bawa Anies sebagai calon utama dan Hendrar Prihadi sebagai pendampingnya,” ujar Said Abdullah di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (19/8/2024).
Upaya PDIP dan Tantangan Konsolidasi KIM Plus
Said menyebut bahwa meski PDIP telah berkomunikasi dengan Anies, peluang untuk mengusungnya masih tergantung pada situasi politik yang dinamis.
PDIP tengah mengupayakan kolaborasi dengan partai lain sebelum batas waktu pendaftaran pada 27 Agustus mendatang.
“Kalau akhirnya kami tidak bisa mencalonkan, ya apa boleh buat. Kami akan berbicara kepada rakyat pada waktunya, mungkin oleh Pak Sekjen (Hasto Kristiyanto), bahwa PDI Perjuangan tidak bisa mencalonkan kandidat di Pilkada DKI,” tambah Said.
KIM Plus, koalisi yang terdiri dari mayoritas partai di DPRD DKI, termasuk Golkar, Gerindra, PAN, dan Demokrat, kini mendukung Ridwan Kamil sebagai calon gubernur.
Dengan dukungan 91 dari 106 kursi DPRD, koalisi ini membuat PDIP semakin sulit menemukan ruang untuk mengusung Anies.
Usulan Koalisi dan Pasangan Anies-Rano Karno
Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, mengungkapkan bahwa partainya sedang mempertimbangkan peluang untuk membentuk koalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Namun, keputusan ini masih menunggu hasil dari Muktamar PKB.
“Kami tunggu hasil muktamar dari PKB yang baru saja mengkonsolidasikan langkah-langkahnya,” ujar Hasto pada Minggu (18/8/2024).