DiksiNasi, Ciamis – Jaringan irigasi Nagawiru yang menjadi tumpuan ribuan petani di Kabupaten Ciamis mendadak lumpuh.
Longsornya saluran awal di Bendung Nagawiru membuat aliran air dari Sungai Cileueur terhenti.
Dampaknya, sekitar 800 hektare sawah di wilayah Ciamis hingga Cijeungjing terancam kekeringan.
Ahmad, petugas Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Kecamatan Ciamis, menjelaskan longsor terjadi sekitar pukul 13.00 WIB pada Sabtu (16/8/2025).
“Saluran kini tertutup tanah sehingga jalur air terhambat mengalir ke arah Kelurahan Linggasari sampai wilayah Desa Karang Kamulyan, Kecamatan Cijeungjing,” ujarnya.
Dampak Meluas ke Beberapa Kecamatan
Jaringan irigasi Nagawiru terbentang dari Sungai Cileueur, Desa Sukajadi, melewati wilayah Margayasa, Kelurahan Sindangrasa, hingga Desa Karangkamulyan, Kecamatan Cijeungjing.
Saluran ini berperan vital untuk pengairan sawah produktif di sepanjang jalur tersebut.
Dengan robohnya bendung, arus air yang seharusnya menyuplai lahan pertanian kini tersumbat material longsoran.
Kondisi ini membuat ribuan petani di dua kecamatan harus menunggu kepastian perbaikan agar hasil pertanian mereka tidak terancam gagal.
P3A Sebut Longsor Terjadi di Beberapa Titik
Menurut Ahmad, longsoran tidak hanya terjadi di satu titik.
Berdasarkan pemetaan jaringan pintu air, kerusakan tercatat di sejumlah lokasi strategis.
“Beberapa wilayah yang mengalami longsor menurut peta jaringan pemetaan sepanjang jalur irigasi Nagawiru yaitu Bna 1A sampai Bna 1B wilayah Margasari Sindangrasa, serta Bna 2A di wilayah pemakaman Patinggi,” jelasnya.
Komentar