Skrining Anemia dan Tes Nikotin, Cegah Sejak Dini
Program CKG 2025 ini tak hanya fokus pada pemeriksaan fisik dasar, tapi juga menyasar isu kesehatan yang kerap tersembunyi.
Salah satunya adalah tes nikotin terhadap siswa untuk mendeteksi potensi paparan asap rokok.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Ciamis, dr. Eni Rochaeni, menjelaskan bahwa skrining ini penting sebagai deteksi dini.
“Kalau hasilnya satu atau dua, berarti siswa terpapar. Tapi kalau alat sudah berbunyi, itu artinya sudah kecanduan. Ini jadi dasar untuk intervensi lebih lanjut,” jelas Eni.
Ia juga menegaskan bahwa sekolah adalah kawasan tanpa rokok.
“Jadi paparan kemungkinan terjadi di rumah, angkutan umum, atau lingkungan luar sekolah,” katanya.
Target Rampung November, Jangkau 203.000 Siswa
Program CKG yang berawal di SMPN 1 Ciamis ini akan menyebar ke seluruh satuan pendidikan di Kabupaten Ciamis, dari tingkat SD, SMP, SMA, hingga madrasah dan pesantren.
Target totalnya mencapai 203.402 siswa dari 900 SD, 169 SMP, dan lebih dari 200 SMA sederajat.
“Kalau penyakit terdeteksi sejak dini, penanganannya bisa lebih ringan dan murah. Tidak seperti diabetes yang tidak terkontrol, beban pengobatannya jauh lebih besar,” kata Eni.
Siswa yang terindikasi anemia, misalnya, akan mendapatkan suplemen tablet tambah darah.
Jika perlu, pihak dinas akan melakukan pemantauan berkala dan pengobatan lanjutan.
Jadi Agenda Tahunan Pendidikan Ciamis
Kepala Bidang SMP Disdik Ciamis, Aris Gunanto, menyebut bahwa kegiatan di SMPN 1 Ciamis menjadi pembuka pelaksanaan CKG tahun ini dan akan menerapkannya ke seluruh sekolah.
“Program ini bukan hanya pemeriksaan kesehatan biasa. Ini adalah pendidikan kesehatan dan pencegahan penyakit yang penting bagi tumbuh kembang siswa,” ujar Aris.
Komentar