DiksiNasi, Ciamis – Nama Josh Waitzkin lekat dengan dunia catur sejak kecil.
Lahir pada 4 Desember 1976, ia dikenal sebagai anak ajaib yang dua kali menjuarai US Junior Chess Championship pada 1993 dan 1994.
Fred Waitzkin, sang ayah menulis sebuah buku yang kemudian menjadi sebuah film layar lebar.
Film yang mengangkat kisah nyata tersebut, berjudul Searching for Bobby Fischer (1993) menceritakan tentang kisah hidup Josh.
Namun perjalanan Josh tidak berhenti pada papan hitam putih.
Ia kemudian menemukan makna baru melalui seni bela diri, filsafat belajar, hingga menjadi konsultan prestasi puncak.
Awal Karier Catur dan Popularitas
Josh mulai mengenal catur saat berusia enam tahun, ketika berjalan bersama ibunya di Washington Square Park, New York.
Bakatnya berkembang pesat di bawah bimbingan Bruce Pandolfini, hingga mengantar sekolahnya meraih tujuh gelar nasional tim dan delapan gelar individu.
Pada usia 11 tahun, Josh membuat sejarah dengan menahan remis juara dunia Garry Kasparov dalam sebuah laga simultan bersama 58 anak lain.
Tiga tahun kemudian, ia menyandang gelar Master Nasional, dan pada usia 16 menjadi Master Internasional.
Meski kariernya cemerlang, Josh berhenti bertanding sejak 1999.
Ia mengaku kehilangan kedekatan emosional dengan catur.
“Saya merasa terasing dari cinta saya pada permainan ini. Tekanan untuk selalu menang membuat saya menjauh dari esensi seni itu sendiri,” ujarnya dalam sebuah wawancara.
Transformasi ke Seni Bela Diri
Meninggalkan catur, Josh beralih ke Tai Chi Chuan.
Keputusannya berbuah manis, dengan meraih gelar juara dunia pada 2004.
Ia juga memimpin tim dorong tangan Amerika Serikat di Piala Dunia Taiwan, sebelum kemudian mendalami Brazilian Jiu Jitsu bersama legenda Marcelo Garcia hingga meraih sabuk hitam.
Tak berhenti di sana, Josh mendirikan Marcelo Garcia Academy di New York dan aktif melatih generasi baru atlet bela diri.
Perjalanan lintas disiplin ini mengukuhkan pandangannya bahwa prinsip belajar bersifat universal.
Komentar