DiksiNasi, Jakarta – Widya Purnama, mantan Direktur Utama PT Pertamina (Persero), meninggal dunia pada Selasa (18/08/2015) di RS Mount Elizabeth, Singapura, pada usia 61 tahun.
Meski kariernya di Pertamina penuh kontroversi, prestasi Widya tetap mendapat pengakuan banyak pihak.
Biografi Widya Purnama
Widya lahir di Parepare, Sulawesi Selatan, pada 26 Juli 1954.
Sebelum menjabat sebagai Dirut Pertamina, Widya merintis kariernya di PT Indosat.
Pada 2002-2004, ia memimpin Indosat dan berhasil membersihkan perusahaan dari praktik-praktik kotor, sebuah pencapaian yang menjadi modal kuat baginya saat ditunjuk menjadi Dirut Pertamina pada 2004.
Gonjang Ganjing Kepemimpinan Pertamina
Namun, masa kepemimpinannya di Pertamina tidak berlangsung mulus.
Dalam 100 hari pertamanya, Widya berjanji akan memberantas mafia minyak dan memperkuat Pertamina agar bisa bersaing dengan perusahaan minyak lainnya, seperti Petronas.
“Jika gagal, saya akan mundur,” tegas Widya saat itu.
Meski sempat mencatatkan prestasi, seperti peningkatan produksi minyak menjadi 49,6 juta barel dan laba bersih naik 27,4 persen pada 2005, Widya juga menghadapi tekanan besar dari dalam perusahaan.
Sekitar 500 anggota Serikat Pekerja Pertamina (SPPSI) menuntut pengunduran dirinya pada 2005 setelah dia mengeluarkan kebijakan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 4.015 pekerja waktu tertentu.
“Direksi Pertamina melakukan PHK sepihak tanpa berkonsultasi,” ujar Faisal Yusra, penasihat SPPSI.
Ubah Logo Pertamina
Tak hanya itu, Widya juga mendapat kecaman karena kebijakannya mengganti logo Pertamina.