DiksiNasi, BANDUNG — Pengurus Cabang Satuan Pelajar Mahasiswa Pemuda Pancasila (PC Sapma PP) Kabupaten Ciamis menyatakan kekecewaan mendalam terhadap Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Dr. H. Purwanto, S.Pd., M.Pd.
Kekecewaan ini mencuat setelah audiensi penting yang mereka gelar, pejabat tertinggi institusi pendidikan tersebut tidak langsung menghadirinya.
Suara Rakyat Tak Didengar: Audiensi Sepi Kepemimpinan
Dalam audiensi yang berlangsung di Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Jalan Dr. Rajiman No.6, Kota Bandung, Sapma PP Ciamis datang membawa daftar panjang persoalan pendidikan yang mereka nilai telah mencederai marwah institusi pendidikan, khususnya di wilayah KCD XIII.
Namun, harapan mereka pupus begitu mengetahui bahwa Dr. Purwanto tidak hadir menemui langsung delegasi mahasiswa.
“Kami kecewa. Suara masyarakat, aspirasi wali murid, dan keresahan para kepala sekolah tidak cukup penting bagi Kadisdik Jabar untuk diluangkan waktunya,” ujar Ketua PC Sapma PP Ciamis, Rizal Purwonugroho, dengan nada geram. Senin, (28/07/2025).
Menurut Rizal, ketidakhadiran ini bukan hanya soal etika birokrasi, tapi mencerminkan sikap abai terhadap masalah mendasar yang sekolah-sekolah di Ciamis, Banjar, dan Pangandaran alami.
Serangkaian Persoalan Pendidikan Tak Kunjung Terselesaikan
Sapma PP Ciamis menilai bahwa kinerja Kepala dan Kasubag KCD XIII buruk dan jauh dari standar pelayanan publik yang semestinya.
Mereka membawa bukti-bukti kegagalan, mulai dari izin operasional SMK Tambaksari yang tak kunjung keluar, mangkraknya RKB SMKN 1 Cijeungjing, hingga dugaan kelalaian dalam pengawasan dana BOS di SMKN 2 Pangandaran.
Belum lagi isu sosialisasi kuota siswa dan PAPS yang tak transparan, dugaan pungli dan gratifikasi, hingga intervensi penentuan biro wisata dalam program study tour.
“Persoalan ini bukan rumor. Kami bawa data, kami bicara fakta. Tapi sayangnya, pimpinan tertinggi di Dinas Pendidikan Jabar tidak hadir untuk mendengarnya langsung,” ucap Rizal.
Komentar