DiksiNasi, Jakarta – Indonesia Airlines Group (INA) resmi beroperasi sebagai maskapai penerbangan komersial baru.
Meskipun mengusung nama “Indonesia”, maskapai ini sebenarnya didirikan oleh Calypte Holding Pte. Ltd., perusahaan asal Singapura.
Hal ini menimbulkan tanda tanya di kalangan pengamat penerbangan mengenai penggunaan nama Indonesia oleh badan hukum asing.
Pengamat penerbangan Alvin Lie mempertanyakan etika di balik penggunaan nama Indonesia oleh maskapai asing.
“Bagi saya aneh. Badan hukum asing mendirikan airline dengan nama Indonesia dan berbasis di Bandara Soekarno-Hatta,” ujarnya meansir CNNIndonesia.com.
Sosok Iskandar, Pendiri Indonesia Airlines
Di balik berdirinya Indonesia Airlines, terdapat sosok Iskandar, seorang pengusaha asal Bireuen, Aceh. Ia merupakan pendiri dan CEO Calypte Holding, perusahaan yang beroperasi di sektor energi, pertanian, dan penerbangan.
Iskandar memiliki latar belakang karier yang cukup beragam. Ia pernah bekerja di PLN dan dunia perbankan sebelum akhirnya beralih ke sektor energi. Pada 2022, ia mendirikan Calypte Holding di Singapura, yang kemudian melahirkan Indonesia Airlines.
