Revolusi Identifikasi Kriminal di Balik Penemuan Sidik Jari: Kasus Kembar Will dan William West yang Mengakhiri Metode Bertillon

Sistem Bertillon: Teknik Identifikasi yang Menuai Kontroversi

banner 468x60

“Itu fotoku, tapi aku tahu aku belum pernah ke sini sebelumnya,” kata Will West dengan takjub saat diperlihatkan data identitas William West, seperti yang dicatat oleh Harris Hawthorne Wilder dan Bert Wentworth pada 1918.

Peran Sidik Jari dalam Mengakhiri Antropometri

Untuk menyelesaikan kebingungan ini, petugas memeriksa sidik jari Will West dan William West.

Hasilnya, meskipun pengukuran tubuh mereka identik, pola sidik jari mereka berbeda sepenuhnya.

Kejadian ini menjadi titik balik dalam sistem identifikasi kriminal.

RW McClaughry, kepala penjara Leavenworth, langsung menyatakan: “Ini adalah kematian Bertillonage!” dan menghentikan penggunaan antropometri keesokan harinya.

Sejak saat itu, berbagai lembaga kepolisian mulai menggunakan sidik jari sebagai metode utama identifikasi, menggantikan sistem Bertillon yang tidak lagi akurat.

Warisan Kasus Will dan William West

Meski sistem Bertillon telah berakhir, jejaknya masih dapat ditemukan dalam catatan sejarah dan literatur.

Teknik ini bahkan muncul dalam karya Arthur Conan Doyle dan Agatha Christie, yang mencerminkan penggunaannya pada akhir abad ke-19.

Sementara itu, sidik jari kini menjadi metode identifikasi paling terpercaya di seluruh dunia, berguna dalam investigasi kejahatan, pencatatan kepolisian, hingga sistem keamanan modern.

Kasus Will dan William West membuktikan bahwa setiap individu memiliki sidik jari unik, bahkan jika mereka adalah saudara kembar identik.

Kini, sistem ini terus berkembang dengan teknologi digital untuk mempercepat dan meningkatkan akurasi identifikasi kriminal di berbagai belahan dunia.

banner 336x280