DiksiNasi, Bandung – Kemelut di tubuh PELTI Jawa Barat (Jabar) terus bergulir, kali ini mencuat karena adanya protes terkait transparansi keuangan tim tenis PON Aceh XXI 2024.
Orang Tua Atlet Pertanyakan Ketidakjelasan Uang yang Diterima
Seorang sumber yang merupakan orang tua atlet, namun enggan disebutkan identitasnya, mempertanyakan perbedaan jumlah uang yang para atlet terima.
“Kami tidak pernah mendapat penjelasan mengapa jumlahnya berbeda. Tidak ada transparansi,” ujar sumber tersebut.
Masalah ini, membawa kegaduhan lebih jauh setelah melaporkan pengaduan kepada Ketua PELTI Jabar.
Bukannya meredakan ketegangan, manajer tim tenis malah menuduh pengurus melakukan diskriminasi terhadapnya, memicu reaksi keras dari sejumlah pengurus lainnya.
Fokus H. Urip pada Kisruh Kepengurusan PELTI Jabar
Menanggapi isu ini, H. Urip dari Pengkab PELTI Bekasi menjelaskan bahwa tanggung jawab terkait keuangan ada di tangan manajer tim.
Ia, yang kini aktif membantu mengurai polemik kepengurusan, menyoroti pentingnya rekonsiliasi demi menyelamatkan organisasi.
Dalam audiensi dengan KONI Jabar pada 28 November 2024, rekomendasi agar berlangsung Musyawarah Provinsi (Musprov) baru mendapat dukungan.
Prof. Ir. Wawan Gunawan, Ketua PELTI Jabar yang terpilih pada Musprov 9 November 2024, bahkan bersedia melepas posisinya demi kepentingan bersama.
Namun, sampai saat ini, PP PELTI belum mengeluarkan Surat Keputusan (SK) untuk menunjuk panitia pelaksana Musprov baru.