Part 126: Masjid Diror, Ibadah tapi Berkonflik

Sejak Keraton Kesultanan kehilangan fungsinya, mendadak muncul takmir masjid yang angkuh dan jumawa.

banner 468x60

DiksiNasi, Cikarohel – Mama Rohel tersenyum simpul penuh semangat.

Di negeri Kanjeng Prebu, kini terjadi pertobatan massal para pengurus masjid.

Sejak Keraton Kesultanan kehilangan fungsinya, mendadak muncul takmir masjid yang angkuh dan jumawa.

Masjid diperlakukan layaknya gereja, hanya sebagai tempat ibadah salat.

Pintu masjid tidak terbuka untuk umat, melainkan hanya dibuka saat waktu salat.

Jangankan musafir, anak-anak yang bermain di masjid pun sering dimarahi.

Hari ini, Mama Rohel berkunjung ke masjid megah di kampung sebelah.

Larangan di Masjid

Bangunannya tampak mewah, ornamen menghiasi dengan indah, dan lantainya berlapis marmer.

Saat memasuki area utama tempat salat, mata Mama Rohel terkejut melihat tulisan di dinding masjid:

“Dilarang tidur di dalam masjid.”

Tak jauh dari sana, di tempat penitipan sandal, tertulis peringatan lain:

“Jangan bawa barang berharga, kehilangan menjadi tanggung jawab sendiri.”

Ini yang menjadi takmir masjid seperti menjalankan syariat, tetapi sejatinya mereka tidak memahami sejarah awal pendirian masjid di zaman Nabi Muhammad SAW, gumam Mama Rohel dalam hati.

Mama Rohel tidak datang sendirian.

Ia datang denga dua santri seniornya, Samsul dan Dodo Murtado.

Usai salat zuhur, sambil menunggu Mama Rohel berzikir, Dodo tanpa sadar tertidur di tengah masjid.

Ia tidak melihat larangan tidur yang terpasang di dinding.

banner 336x280

Komentar