Part 65: Jalanan Mulus Harus Banyak Fulus, Melawan Akal Bulus

Ternyata Adipati Kanjeng Prebu bukan hanya berhasil merayu Belanda untuk membangun jalur kereta api yang melewati Ciamis, tetapi juga sukses membangun jalan besar untuk lalu lintas umum.

banner 468x60

DiksiNasi, Cikarohel – Mama Rohel naik kuda, berjalan mengelilingi Kadipaten Galuh.

Ada kabar bahwa Ratu Belanda memberikan penghargaan Payung Kuning kepada Adipati Kusumadiningrat.

Adipati yang lebih sering mendapat sapaan Kanjeng Prebu itu, berhasil membangun Kota Galuh.

Ternyata Adipati Kanjeng Prebu bukan hanya berhasil merayu Belanda untuk membangun jalur kereta api yang melewati Ciamis, tetapi juga sukses membangun jalan besar untuk lalu lintas umum.

Jalan-jalan utama di Kadipaten Galuh diaspal, sehingga roda ekonomi dapat berjalan lancar.

Hasil bumi bisa diangkut ke kota karena jalan yang mulus.

Semua jalan yang hari ini mulus dan di-hotmix merupakan cikal bakal dari jalan aspal zaman Kanjeng Prebu yang didukung oleh APBD Residence Belanda.

Mama Rohel ikut menikmati jalan mulus rintisan Kanjeng Prebu. Bahkan, jalan di Kampung Cikarohel terbentang untuk memudahkan pengiriman hasil panen pisang Raja Bulu.

“Tapi jalan mulus ini sering menjadi tempat para bandit di Kampung Cikarohel untuk membuat onar dan melakukan kejahatan. Pencurian dan perampokan balong ikan merajalela,” ujar Mama Rohel kepada santrinya, Samsul.

Samsul, yang berkuda mendampingi Mama Rohel dalam ekspedisi jalan di Kadipaten Galuh, menjawab, “Iya, Bah, semestinya jalan mulus mendukung perekonomian warga, tapi para bandit justru menyalahgunakannya. Ini harus kita lawan, Bah.”

Tak terasa perjalanan Mama Rohel dan Samsul sampai di ujung jalan Cikupa Pamarican, sebuah daerah di pedalaman kampung.

Beberapa orang terlihat membawa dagangan hasil bumi menuju Pasar Dayeuh.

Mama Rohel Ketemu Begal

Di tengah semak dan pepohonan rindang, muncul sosok bayangan seram dan menakutkan.

Tubuhnya penuh dengan tato harimau.

“Hai, berhenti! Siah pilih harta atau nyawa! Serahkan eta dagangan siah ka aing, lamun ngalawan paeh sia ku aing,” bentak Ki Bocel, seorang bandit yang kerap membegal hasil bumi.

banner 336x280