Konon, sejak Jaksa Papitu melayangkan surat panggilan, mendadak para temenggung dan punggawa mengalami sakit dadakan.
“Mama, kenapa ya mendadak beberapa pamong praja sakit dadakan? Ada yang terkena serangan angin duduk dan sebagian sakit bluzreek. Apa ini pertanda karma sedang berjalan?” tanya Ajengan Otong.
Mama Rohel menjawab dengan siloka:
“Sebuah keburukan, sebaik apa pun dikemas, kelak akan meninggalkan bau tak sedap yang juga menembus ke segala arah. Bau inilah yang sedang dibuka tabirnya oleh Allah lewat Jaksa Papitu.”
Mahkamah Burung Diuk sudah lama mengendus bau tak sedap di birokrasi keadipatian.
Namun, sulit mengungkap misteri bocornya anggaran APB Belanda.
Pagi ini, Mama Rohel kedatangan para inohong Galuh.
Beberapa ajengan kampung memberikan perhatian.
Mereka ingin tahu pendapat Mama Rohel.
“Sakit dadakan adalah salah satu mekanisme agar kebenaran dan kebatilan yang kelihatan. Kita sebagai rakyat hanya bisa mendoakan yang terbaik. Apalagi negeri kita sedang terjajah bangsa asing,” ujar Mama Rohel.