Part 60: Pusaka Warisan Adipati yang “Tertuduh”

Beberapa santri terlihat membawa keris, dan salah satu keluarga Kerotan Selagangga membawa Keris Betok Kanjeng Prebu.

banner 468x60

DiksiNasi, Cikarohel – Kampung Cikarohel kini mulai aman dan tentram setelah diteror berbagai kejadian teror.

Namun, ada kabar sedih, di Negeri Kanjeng Prebu terjadi pencurian pusaka warisan leluhur Galuh.

Konon, pusaka tombak yang sakral pun telah berpindah tangan.

Kabar itu sampai di telinga Mama Rohel.

Bukan sekadar dicuri, ada beberapa pusaka yang dilarung di Sungai Citanduy karena “dituduh” sebagai biang kerok kemusyrikan.

“Anak-anakku, pengajian Subuh kali ini kita membahas apa makna simbolis pusaka agar kita tidak menjadi Wahabisme yang menghancurkan segala warisan leluhur,” ujar Mama Rohel membuka kajian.

Beberapa santri terlihat membawa keris, dan salah satu keluarga Kerotan Selagangga membawa Keris Betok Kanjeng Prebu.

Mama Rohel tentu tidak asing dengan Keris Betok.

“Sejak kapan, Bah, ada ajaran yang memusyrikan pusaka-pusaka leluhur Galuh?” tanya Samsul, santri senior yang selalu mendampingi Mama Rohel.

Mama Rohel menyeruput kopi khas Gunung Sawal.

banner 336x280