Meski berbasis pendidikan agama Islam, sekolah membuka ruang partisipasi bagi siswa non-Muslim yang berminat.
“Kalau ada non-Muslim ingin ikut, kami persilakan, asal tidak mengganggu yang lain. Kalau tidak ikut, mereka bisa belajar di perpustakaan,” kata Adi.
Saat ini, tercatat sekitar 30 siswa non-Muslim di SMPN 1 Ciamis.
Lebih dari Sekadar Kegiatan Jumat
BTQ di SMPN 1 Ciamis bukan hanya kegiatan mingguan yang bergantian dengan pramuka atau yasinan.
Bagi para guru, ini adalah sarana membangun karakter dan kedekatan dengan kitab suci.
Adi sendiri secara rutin memeriksa bacaan siswa di kelas sebagai bentuk evaluasi berkelanjutan.
Program ini belum menjadi mata pelajaran formal, namun telah menjadi bagian dari kultur sekolah.
Respon Positif dari Siswa
Siswa kelas VIII, Rizhannari, mengaku kegiatan ini membawa manfaat besar.
“BTQ menyenangkan karena saya bisa memperdalam pengetahuan baca tulis Al-Qur’an,” katanya.
Selain mengikuti BTQ, Rizhannari juga aktif di IRMA, yang menambah kesempatan belajar agama secara lebih luas.
Melalui BTQ, SMPN 1 Ciamis membuktikan bahwa pembinaan keagamaan di sekolah tidak harus kaku atau sebatas teori.
Dengan pendekatan pembiasaan dan keterlibatan aktif siswa, literasi Al-Qur’an dapat tumbuh seiring pembentukan karakter generasi muda.
