DiksiNasi, Washington – Ancaman Tarif 100% untuk BRICS dari Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, menyeruak pekan ini.
Trump, mengeluarkan ancaman besar kepada negara-negara anggota BRICS.
Dalam unggahan di media sosialnya, ia menyatakan akan memberlakukan tarif impor 100% jika blok ini menciptakan mata uang baru untuk menggantikan dolar AS dalam perdagangan internasional.
“Kami tidak akan diam dan melihat BRICS mencoba menjauh dari dolar. Jika mereka melakukannya, mereka harus siap menghadapi konsekuensinya,” tulis Trump melalui Truth Social.
Langkah ini mencerminkan strategi proteksionis yang telah menjadi ciri khas Trump.
Kebijakan tarifnya sebelumnya juga menargetkan China, Meksiko, dan Kanada dengan tarif tambahan yang signifikan, sehingga memengaruhi hubungan dagang AS dengan negara-negara tersebut.
Respon Ekonom dan Potensi Perang Dagang
Rodney Shakespeare, ekonom veteran asal Inggris, menilai ancaman ini justru bisa berbalik merugikan AS.
Ia menyebut bahwa BRICS, yang mencakup negara-negara seperti Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, memiliki daya saing kolektif yang besar.
“Jika Trump terus menekan BRICS secara individual, mereka akan merespons secara kolektif. Dalam jangka panjang, AS bisa kehilangan pengaruhnya,” ujar Shakespeare, yang kini menjadi peneliti di Universitas Trisakti Indonesia.
BRICS berkontribusi pada 40%-70% produksi global untuk berbagai kebutuhan, termasuk energi, bahan kimia, dan mineral tanah jarang.
Komentar