AMP bersama Front Rakyat Indonesia untuk West Papua menuntut penghentian program transmigrasi, penarikan personel militer, serta pembebasan tahanan politik.
Kericuhan pecah sekitar pukul 17.24 WIB, ketika massa mulai membubarkan diri dari lokasi unjuk rasa.
Di depan SPBU Kusumanegara, bentrokan terjadi antara massa dan aparat, dengan lemparan batu dan dorongan.
Aparat merespons menggunakan water cannon, dan situasi berangsur kondusif sekitar pukul 17.55 WIB.
Warga Terdampak dan Imbauan Keamanan
Kericuhan tidak hanya melibatkan massa dan aparat, tetapi juga berdampak pada warga sekitar.
Seorang warga berinisial B menceritakan kerusakan yang terjadi.
“Kursi tamu dari kayu jati di rumah tetangga rusak. Tidak tahu kena lempar, atau bagaimana,” katanya.
Ia juga mengungkap bahwa polisi sempat mengimbau warga untuk tidak keluar rumah demi keamanan.
Hingga malam, polisi masih berjaga di sekitar lokasi, sementara beberapa truk Dalmas meninggalkan area dan berganti dengan truk personel Brimob.
Ambulans juga terlihat masuk ke lokasi untuk mengantisipasi situasi darurat.
Demonstrasi ini menjadi sorotan, mengingat isu yang timbul menyangkut kebijakan nasional dan hak masyarakat Papua.
Kondisi di sekitar Jalan Kusumanegara Jogja pun diharapkan kembali normal setelah tindakan pengamanan intensif oleh aparat.
Komentar