DiksiNasi, Pangandaran – Saat mahasiswa PMII Ciamis menggelar aksi demonstrasi mendesak pengunduran diri Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah XIII Jawa Barat, sang pejabat justru memilih menjauh.
Alih-alih hadir atau memberikan klarifikasi, Kepala KCD itu terciduk mengikuti acara Konferensi Kabupaten (Konkab) PGRI di Pangandaran pada hari yang sama, Senin (30/06/2025).
Banyak pihak menafsirkan langkah tersebut sebagai upaya menghindari tekanan publik dan tanggung jawab moral atas beragam persoalan pendidikan di wilayah Ciamis, Banjar, dan Pangandaran.
“Demo di depan kantor, tapi yang bersangkutan malah hadir di acara lain. Ini bukan hanya soal absen, tapi soal etika,” ujar seorang aktivis PMII kepada media.
Lama Mangkir, Baru Sekali Hadir di Forum Resmi
Menariknya, kehadiran Kepala KCD di forum PGRI itu menjadi penampilan perdananya secara langsung dalam forum resmi Pemkab Ciamis sejak menjabat dua tahun lalu.
Sikap pasif dan kerapnya mewakilkan urusan kelembagaan membuat sejumlah pejabat daerah mulai angkat suara.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis, Erwan Darmawan, menyampaikan kritik terbuka.
“Beberapa kali diundang, baik oleh Dinas Pendidikan, DPRD, maupun Bupati. Tapi kehadiran sering diwakilkan. Kami ingin bukti kedekatan, bukan hanya formalitas,” tegas Erwan.
Ia menambahkan, dalam dunia pendidikan, kehadiran bukan sekadar fisik, tapi soal komitmen membangun koordinasi.
“Kami memahami jika ada kesibukan, tapi masyarakat juga perlu kehadiran nyata dari KCD,” ujarnya.
Kinerja KCD XIII Mendapat Sorotan: Proyek Mangkrak, Izin Lambat, Sekolah Swasta Tersisih
Desakan mahasiswa tidak datang tanpa alasan.
Mahasiswa, menuding KCD Wilayah XIII gagal mengawal mutu pendidikan di tiga wilayah kerja.
Sejumlah proyek sekolah mangkrak, izin operasional sekolah baru tersendat, hingga ketimpangan perlakuan terhadap sekolah swasta menjadi sederet catatan kelam.