DiksiNasi, Ciamis – Dalam acara pisah sambut Kapolres Ciamis yang berlangsung hangat, Bupati Herdiat Sunarya tiba-tiba melontarkan pernyataan satir.
Ia menyebut nama Wakil Bupati Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Iwan Tuaji, sebagai “calon pendampingnya” memimpin Ciamis.
Meskipun dikemas dalam bentuk candaan, ucapan itu mengandung pesan politik yang cukup tajam.
Sindiran tersebut tidak bisa dilepaskan dari realitas politik lokal yang stagnan.
Hingga saat ini, belum ada satu pun partai politik di Ciamis yang secara terbuka mengusulkan calon untuk mengisi kursi Wakil Bupati, yang telah kosong sejak wafatnya Yana D Putra pada 2024 silam.
Partai Politik Terkeasn Tak Punya Inisiatif
Beberapa tokoh politik memang sempat melakukan silaturahim secara personal dengan Herdiat, namun semua langkah itu berhenti di tataran informal.
Tak ada pernyataan resmi, tak ada pengajuan kandidat, dan tak ada dorongan serius untuk mempercepat pengisian posisi strategis itu.
Herdiat, dalam beberapa kesempatan, juga sudah menyinggung langsung kepada sejumlah elit politik lokal.
Ia secara tersirat “mencolek” para pimpinan partai yang hingga kini belum menunjukkan itikad politik yang jelas.
“Kalau memang serius ingin memperbaiki birokrasi dan memperkuat pemerintahan daerah, harusnya sudah ada nama yang mereka (parpol) ajukan,” ujar seorang sumber internal Pemkab Ciamis.
PSI Ambil Langkah Nyata, Tawarkan Kader Muda
Di tengah keheningan mayoritas partai, DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ciamis menjadi satu-satunya yang secara terbuka menyatakan kesiapan.
Ketua DPD PSI Ciamis, Yuda Pratama, bahkan menegaskan partainya siap mengusung kader sendiri jika mendapat ruang dalam koalisi.
“Kalau seandainya memang perlu dan semua koalisi menerima, kami siap mencalonkan,” tegas Yuda di Saung PSI. Selasa, (22/07/2025).
Lebih jauh, PSI juga telah melakukan penguatan kaderisasi dari level bawah.
Regenerasi yang mereka jalankan bukan hanya untuk internal, tapi juga untuk mempersiapkan kader menghadapi kontestasi politik 2029.
“Kami ingin kader yang kuat, bijak, dan milenial,” ujarnya.