Dakwah Islam dan Budaya Lokal: Mama Rohel dan PPO Dukung Pesantren sebagai Solusi Pembinaan Anak

Kearifan Lokal Jadi Pilar Pendidikan: Pesantren Lebih Relevan daripada Barak Militer?

banner 468x60

DiksiNasi, Ciamis – Perdebatan soal pendekatan pembinaan anak yang dianggap “nakal” kembali mencuat ke permukaan.

Talkshow bertajuk “Refleksi Budaya dalam Konteks Konseptual Dakwah Islam”, yang berlangsung di Lesehan Karang Gedang, Sabtu (24/5/2025), menjadi ajang penting untuk menimbang relevansi metode pembinaan berbasis budaya lokal.

Tokoh sufi Mama Rohel dan pemimpin Persatean Pesantren Ortodok (PPO) Haji Duleh hadir sebagai narasumber, membahas keterkaitan antara dakwah, pendidikan, dan budaya dalam mendidik generasi muda.

Dakwah, Budaya, dan Pendidikan Anak yang Menyatu

Mama Rohel memulai diskusi dengan menegaskan bahwa Islam yang masuk ke Nusantara berkembang bukan lewat kekerasan, melainkan melalui budaya.

Menurutnya, pendekatan yang lembut dan membumi justru lebih berhasil dalam menginternalisasi nilai keislaman.

“Islam bisa masuk lewat seni seperti wayang, gamelan, juga lewat sistem pendidikan seperti pesantren,” ujar Mama Rohel.

Pendekatan ini, lanjutnya, penting dalam konteks mendidik anak-anak zaman sekarang yang membutuhkan lebih dari sekadar disiplin fisik.

“Dakwah bisa lewat pembinaan anak, lewat pengajaran adab, bukan hanya aturan,” katanya.

Menimbang Efektivitas Barak Militer dan Pesantren

Dalam talkshow tersebut, muncul perbandingan antara kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang memilih membina anak-anak bermasalah di barak militer, dengan pendekatan Bupati Ciamis Herdiat Sunarya yang lebih menekankan peran pesantren.

Herdiat menyebut bahwa Ciamis memiliki lebih dari 400 pesantren yang siap berperan dalam pembinaan anak.

“Saya lebih memilih pesantren untuk membina anak-anak. Lingkungannya mendukung perubahan karakter secara utuh,” ujar Herdiat.

Mama Rohel dan Haji Duleh kompak mendukung langkah Herdiat, menilai pesantren sebagai lembaga yang lebih menyentuh dimensi spiritual dan sosial anak.

banner 336x280