Ilmu dan Adab: Dua Sayap Menuju Cahaya
Dalam kesempatan itu pula, Ustadz Deni menyoroti pentingnya menyatukan antara ilmu dan adab.
Ia mencontohkan bahwa adab adalah cermin hakikat, sedangkan ilmu adalah bentuk syariat.
“Banyak orang yang pandai secara ilmu, tapi rusak karena minim adab. Padahal ilmu tanpa adab hanya akan menjauhkan dari cahaya,” ucapnya.
Ia menambahkan bahwa menuntut ilmu agama tak hanya soal membaca kitab atau menghadiri pengajian, tetapi juga membentuk karakter diri yang penuh rendah hati dan siap menampung hikmah dari mana pun datangnya.
Tanda Manusia Ma’rifat: Takut Berbuat Maksiat
Mengupas ciri manusia ma’rifat, Ustadz Deni menggarisbawahi bahwa orang yang telah mengenal Tuhannya akan merasa hina dan takut untuk berbuat maksiat.
“Ketika ia mendengar nama Allah, hatinya langsung berguncang. Ia sadar bahwa semua yang dia miliki hanyalah titipan. Maka ia menjauhi maksiat, bukan karena takut pada manusia, tapi karena malu pada Tuhannya,” jelasnya.
Menurutnya, keimanan yang hidup dalam hati akan mendorong manusia untuk terus bersyukur, dan rasa syukur itu terwujud dalam ketaatan.
Karunia: Jalan Menuju Ibadah yang Sempurna
Menutup kajian sore itu, Ustadz Deni mengajak jamaah untuk terus menjadikan karunia sebagai sarana ibadah, bukan jebakan untuk mengikuti nafsu duniawi.
“Kita harus merasa bangga dan bersyukur karena mendapat kesempatan hidup. Kalau kita sadari semua ini karunia dari Allah, maka hidup akan menjadi ibadah yang terus menyala,” katanya.
Komentar