DKSINASI, DIKSI FEATURE (BIOGRAFI) – Sepak terjang Jodhi Yudhono yang sudah malang melintang ini, cukup terkenal oleh banyak kalangan. Musikus dan penulis senior ini lahir dan besar di Kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap 16 Mei 1963.
Bermusik ciri khas Jodhi biasanya selalu dalam bentuk seperti untuk menghibur sesama kawan yang tengah mengalami penderitaan. Ia melantunkannya dalam bentuk nyanyian puisi. Kisah dari Ketua Umum Organisasi Wartawan Ikatan Wartawan Online (IWO) melansir dari catatan Wikipedia.
Musik untuk amal
Sering terlibat langsung dalam penggalangan dana kemanusiaan bagi daerah-daerah yang sedang terkena bencana, menjadikan citera positive baginya. Tak heran banyak yang membicarakan sepak terjangnya.
Media massa banyak yang memuat perjalanannya ke berbagai daerah hingga luar negeri tentang seni-budaya.
Usai lulus SMA di Purwokerto, Dia melanjutkan kuliah di Universitas Tujubelas Agustus (Untag) Semarang, mengambil jurusan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Di sanalah Jodhi mulai merintis debutnya sebagai penulis puisi dan musisi.
Di debut awalnya, Ia bersama Joshua Igho, melakukan pertunjukan di beberapa kota antara lain Gedung Pemuda Kota Semarang, Auditorium IKIP Semarang, dan Gedung Kesenian Kota Tegal (1989).
Tak hanya punya keahlian di bidang musik dan karya tulis, Dia pun merambah kemampuannya di dunia seni peran pernah saat bergabung di Teater 17 dan Teater Dhome, Semarang.
Jakarta, awal kiprah dunia Jurnalistik
Titik awal Jodhi berkecimpung di dunia jurnalistik berawal pada tahun 90-an, Dia hengkang ke Jakarta dan mulai menekuni profesi barunya sebagai jurnalis di tabloid Citra, milik grup Kompas Gramedia.
Tak lama kemudian Dia dipindahtugaskan di Kompas Cyber Media. Alhasil dengan keuletannya, kemampuan menulisnya semakin terasah tajam, sembari tetap setia pada dunia lama sebagai musisi.
Menjalankan dua profesi dan hobi dengan ketulusan hati
Pertunjukan musiknya sering tayang di beberapa gedung pertunjukan, stasiun televisi Metro TV dan MNC TV, serta sering menjadi bintang tamu pada pentas di beberapa negara. Kendati itu, Ia selalu menjalankannya dengan ketulusan hati.