DiksiNasi, Jakarta – Penurunan berat badan sering kali menjadi motivasi utama banyak orang saat memulai olahraga. Namun, muncul pertanyaan klasik: mana yang lebih efektif dan cepat—olahraga lari atau angkat beban? Keduanya memiliki keunggulan tersendiri dalam membakar lemak dan mempertahankan berat badan ideal.
Pembakaran Kalori Saat Latihan dan Efek Setelahnya
Lari dengan intensitas sedang hingga tinggi diketahui membakar kalori lebih banyak saat sesi berlangsung. Dalam 30 menit berlari pada kecepatan 9,7 km/jam, tubuh dapat membakar sekitar 365 kalori.
Sebaliknya, latihan angkat beban membakar sekitar 130–220 kalori per 30 menit. Meski terlihat lebih rendah, keunggulan angkat beban terletak pada efek pasca-latihan, atau disebut EPOC (Excess Post-Exercise Oxygen Consumption).
Efek ini menjaga pembakaran kalori tetap aktif hingga 24–48 jam setelah latihan.
Angkat beban membakar kalori lebih sedikit selama sesi, tetapi meningkatkan pembakaran kalori setelah latihan hingga 48 jam
Pengaruh pada Metabolisme dan Komposisi Tubuh
Latihan beban memicu peningkatan massa otot, yang pada gilirannya meningkatkan metabolisme basal (BMR). Studi menyebutkan bahwa latihan beban bisa meningkatkan BMR hingga 9 persen pada pria dan 4 persen pada wanita, setelah beberapa bulan latihan rutin.
Selain itu, riset dari University of Kentucky menunjukkan bahwa otot yang terlatih akan mengirimkan sinyal ke jaringan lemak untuk mempercepat pemecahan lemak tubuh. Di sisi lain, latihan kardio seperti lari efektif membakar lemak visceral dan memperbaiki kesehatan jantung serta suasana hati.
Komentar