DiksiNasi, Jakarta – Fenomena pendengaran gaib atau auditory hallucination sering muncul pada gangguan kesehatan jiwa serius, seperti skizofrenia, gangguan bipolar, dan gangguan psikotik lainnya. Kondisi ini dapat memicu rasa cemas, kebingungan, bahkan perilaku berisiko terhadap diri sendiri maupun orang lain, terutama jika suara yang terdengar berisi perintah atau ancaman.
Fenomena ini bukan berasal dari indera pendengaran yang rusak, melainkan dari proses di otak yang memproses suara seolah-olah itu nyata.
Skizofrenia, Bipolar, dan Gangguan Psikotik
Halusinasi pendengaran—mendengar suara atau bisikan tanpa sumber nyata—merupakan gejala utama pada skizofrenia. Penelitian menunjukkan sekitar 75 persen penderita skizofrenia mengalaminya. Gejala serupa juga terjadi pada 20–50 persen penderita bipolar, 10 persen pasien depresi berat dengan fitur psikotik, dan 40 persen penderita PTSD.
Selain itu, borderline personality disorder juga tercatat dapat memicu halusinasi pendengaran. Pada kasus tertentu, suara yang terdengar bisa bersifat mengancam atau memerintah, yang berpotensi memengaruhi tindakan penderita.
Trauma Emosional dan PTSD
Pada gangguan stres pasca-trauma (post-traumatic stress disorder), pendengaran gaib sering menjadi respons otak terhadap pengalaman traumatis. Suara yang terdengar dapat memicu kembali ingatan traumatis, memperburuk kondisi emosional penderita, dan mengganggu aktivitas sehari-hari.