Stres pada Masa Kehamilan
Selain faktor keturunan, stres berat yang dialami ibu hamil juga dapat meningkatkan kemungkinan munculnya ASD.
Tekanan psikologis, trauma emosional, maupun komplikasi kesehatan selama kehamilan mendorong tubuh melepaskan hormon kortisol dalam jumlah tinggi.
Hormon inilah yang diduga memengaruhi perkembangan sistem saraf janin.
Dalam kondisi tertentu, perubahan tersebut bisa meningkatkan kerentanan anak terhadap gangguan perkembangan, termasuk autisme.
Pengaruh Lingkungan
Selain genetik dan stres prenatal, faktor lingkungan juga berperan. Paparan polusi udara, bahan kimia berbahaya, infeksi selama kehamilan, hingga usia orang tua yang lebih tua saat melahirkan dapat meningkatkan risiko ASD.
Faktor lingkungan ini sering kali bekerja bersamaan dengan genetik, sehingga memperkuat potensi terjadinya gangguan spektrum autisme pada anak.
Kesimpulan
Penyebab gangguan spektrum autisme bukanlah satu faktor tunggal, melainkan interaksi kompleks antara genetik, stres pada masa kehamilan, dan lingkungan.
Meski risiko dapat meningkat karena kombinasi faktor tersebut, tidak semua anak dengan kerentanan ini akan mengalami ASD.
Deteksi dini, dukungan keluarga, serta intervensi medis dan psikologis sejak awal tetap menjadi kunci agar anak dengan ASD dapat mengembangkan kemampuan sosial, komunikasi, dan kemandirian secara optimal.