Mereka cenderung makan berlebihan atau secara sembarangan, yang menandakan rendahnya kemampuan mengendalikan dorongan.
- Manipulatif dalam Berteman dan Hubungan Sosial
Ciri khas lain dari psikopat adalah cara mereka bersosialisasi secara dangkal namun penuh manipulasi, di mana mereka kerap membangun hubungan semu demi mencapai tujuan pribadi.
Psikopat sering menampilkan pesona semu (superficial charm) untuk memanipulasi orang lain dan mendapatkan apa yang mereka inginkan. Robert D. Hare, dalam “The Hare Psychopathy Checklist,” menjelaskan bagaimana psikopat mampu memalsukan empati demi tujuan pribadi.
Hubungan sosial mereka cenderung dangkal, cepat bosan, dan kerap memutus kontak tanpa alasan logis.
- Pola Hidup Impulsif dan Tidak Stabil
Psikopat sering menjalani hidup secara nomaden, sering berpindah tempat tinggal, pekerjaan, hingga pasangan.
Mereka cenderung melanggar norma sosial, berbohong, dan mengambil risiko tinggi.
Sebuah studi dari University of Helsinki menyebut bahwa psikopat memiliki pola tidur tidak teratur dan tertarik pada aktivitas ekstrem.
Kesimpulan
Psikopati tidak selalu tampil dalam bentuk kriminal.
Ciri-ciri seperti preferensi makanan pahit, manipulasi dalam berteman, dan gaya hidup impulsif bisa menjadi indikator penting.
Meskipun tidak semua orang dengan karakteristik tersebut dapat dikategorikan sebagai psikopat, namun ketika faktor genetik, lingkungan, serta perilaku digabungkan, maka kombinasi ini sering kali menjadi dasar penting bagi penilaian klinis yang lebih mendalam.