Dari Ciamis, Bintang Kecil Menantang Langit yang Redup
Di tengah keputusasaan, anak-anak jalanan tetap menyimpan bara harapan.
Mereka menciptakan ruang belajar sendiri.
Di Sekolah Alternatif Anak Jalanan Ciamis, mereka menulis takdirnya dengan tangan sendiri.
Mereka juga menolak tunduk pada nasib.
Dan mereka memilih melawan.
Mereka tidak mengemis perubahan.
Mereka memaksanya hadir.
Dari peluh dan debu jalanan, mereka menciptakan cahaya.
Dari keringat dan tangis, mereka juga menyusun masa depan yang lebih adil.
“Kami akan terus bersuara, hingga badai ini mengguncang kenyamanan semu,” ujar mereka.
Peringatan Terbuka untuk Negara dan Kita Semua
Hari Anak bukan panggung selebrasi.
Ini adalah pengingat bahwa negara gagal memeluk semua anak.
Jika kita terus membungkam suara dari jalanan, maka masa depan yang kita rayakan hanyalah fatamorgana.
Anak-anak jalanan bukan residu sosial.
Mereka juga bagian dari republik ini.
Namun, mereka tidak akan diam.
Mereka juga menolak dilupakan.
Jika pemangku kebijakan terus menutup mata, mereka akan mengguncang pintu kekuasaan dengan jeritan dan keberanian.
Hari ini mereka bertanya, “Masa depan siapa yang kalian rayakan?”
Dan kita semua wajib menjawabnya, dengan tindakan nyata.
Komentar