DiksiNasi, Tasikmalaya – Paguron Aom Tur’at dari Cimaragas, Kabupaten Ciamis, tampil menonjol dalam ajang Pasanggiri Pencak Silat Tatar Perjuangan 2025 yang berlangsung di Universitas Perjuangan Tasikmalaya, Sabtu–Minggu, 21–22 Juni 2025.
Dengan satu medali perak dan lima perunggu, paguron ini tak hanya membawa pulang prestasi, tapi juga pesan kuat tentang pentingnya pembinaan karakter lewat seni bela diri.
“Pasanggiri semacam ini harus lebih sering digelar, terutama di wilayah Priangan Timur,” ujar Kang Yaya, pelatih utama Paguron Aom Tur’at. Minggu. (22/06/2025).
Menurutnya, silat bukan sekadar olahraga, tetapi wahana membentuk generasi muda yang tangguh, teratur, dan jauh dari pengaruh negatif.
Menjawab Tantangan Zaman dengan Silat
Paguron Aom Tur’at mengirimkan beberapa atlet muda ke ajang ini dan membuktikan kapasitasnya sebagai paguron tangguh dari pelosok.

Reisha Putri Fanesha berhasil meraih perak di kategori Pra Remaja Putri, sedangkan tim rampak kategori Remaja—terdiri dari Adrian, Ade, Dani, Heriyansyah, dan Azief—menyabet lima perunggu sekaligus.
Kang Yaya menegaskan bahwa proses jauh lebih penting ketimbang sekadar medali.
“Anak-anak butuh kegiatan yang membangun. Latihan silat melatih kedisiplinan dan membuat mereka lebih terarah,” tegasnya.
Ia juga menekankan bahwa Aom Tur’at bukan hanya tempat berlatih, tapi rumah pembinaan mental dan budaya.
Komentar