Sekolah Alternatif Jalin Sinergi dengan Dispusda Ciamis Jelang Hari Anak Nasional

Komunitas Warga Dorong Reformasi Pendidikan Lewat Sekolah Alternatif di Jantung Kota Ciamis

banner 468x60

DiksiNasi, Ciamis — Ketika sistem pendidikan formal masih belum menjangkau seluruh lapisan masyarakat, sekelompok warga yang tergabung dalam PK KOPRI PMII Universitas Galuh mengambil langkah konkret.

Mereka menggagas Sekolah Alternatif, sebuah ruang belajar nonformal yang menyasar anak-anak marjinal di sekitar Alun-alun Ciamis, termasuk anak pedagang kecil, pengamen cilik, dan badut jalanan.

Berdiri sejak 2022, Sekolah Alternatif bukan sekadar respons kemanusiaan.

Ia adalah bentuk nyata dari kritik terhadap ketimpangan akses pendidikan dan minimnya respons negara terhadap kelompok yang terpinggirkan.

“Kami tidak sekadar mengajar. Kami sedang membangun ruang yang memberi anak-anak hak yang paling dasar: belajar dengan martabat,” ujar salah satu penggagas Sekolah Alternatif saat audiensi dengan Dispusda Ciamis, Senin (14/07/2025).

Pendidikan Rakyat di Ruang Terbuka

Beroperasi dua kali seminggu di ruang terbuka Alun-alun Ciamis, kegiatan ini berlangsung setiap Rabu dan Sabtu malam.

Tak ada bangku kelas atau papan tulis permanen, namun anak-anak tetap antusias mengikuti pelajaran membaca, menulis, berhitung, hingga mengaji.

Dalam situasi sederhana itu, kehadiran relawan menjadi pondasi utama jalannya pembelajaran.

“Suasana malam, bising kendaraan, dan alun-alun yang ramai tidak menghalangi mereka untuk belajar. Justru tempat ini menjadi titik temu yang akrab,” tambah salah satu relawan.

Pemerintah Mulai Melirik, Dispusda Siap Kolaborasi

Respons positif datang dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Dispusda) Kabupaten Ciamis yang menyatakan kesiapan untuk mendukung dan berkolaborasi.

Dukungan itu termasuk penyediaan buku bacaan, pelatihan relawan, hingga mengundang anak-anak komunitas untuk mengakses layanan perpustakaan.

banner 336x280