Kiprah mereka di atas panggung membuat mereka diundang sebagai guest star dalam setiap acara musik, sebuah pencapaian yang luar biasa.
Jargon Unik dan Lantang Tolak Kemarjinalan
Jargon mereka, “salam berontak dan lawan,” menjadi identitas yang kuat bagi Total Moron.
Dengan lirik-lirik yang mengkritik ketidakadilan dan penindasan, mereka menjadi suara bagi yang tak terdengar.
Menurut Andri, jargon tersebut memiliki makna positif, yakni berontak melawan ketidakadilan dan menentang penindasan.
Formasi terakhir Band ini, terdiri dari Andri Moron (lead guitar), Opin Moron (vocalist), Ceboy (drummer), dan Dani Kingkonx (bass).
Mereka tetap eksis di dunia musik underground dan tengah bersiap merilis album terbaru mereka, Black City Riot 2.
Album ini mengisahkan kisah sebuah kota hitam yang berlatar kegelapan dan pemerintahan iblis yang menguasainya.
Momen Penting
Keberhasilan mereka tampil dalam perayaan hari jadi Kabupaten Ciamis pada 29 Mei 2024 menjadi momen penting dalam perjalanan mereka.
Total Moron berjanji tidak hanya akan kembali ke panggung, tetapi juga akan terus menjadi suara bagi yang tak terdengar, menghidupkan kembali semangat musik underground yang selama ini menjadi ciri khas mereka.
Dengan setiap dentuman drum dan teriakan lirik, Band ini bukan hanya menghibur, tetapi juga menginspirasi.
Mereka tidak hanya sekadar band, tetapi juga sebuah gerakan perlawanan yang terus berkembang, menginspirasi jiwa-jiwa muda untuk berani berbicara dan berontak melawan ketidakadilan.