“Dampak dari penurunan ini perlu menjadi perhatian, terutama dalam hal distribusi kepada masyarakat yang membutuhkan. Kita tetap mengimbau agar masyarakat menunaikan zakat fitrah lebih awal agar distribusi berjalan lancar,” tambah Amas.
Makna Sosial Zakat Fitrah
Zakat fitrah bukan sekadar kewajiban bagi umat Muslim, tetapi juga memiliki dimensi sosial yang kuat.
Selain menyucikan jiwa setelah sebulan penuh berpuasa, zakat ini juga berfungsi sebagai bentuk solidaritas bagi mereka yang kurang mampu.
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, Rasulullah SAW bersabda:
“Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah untuk menyucikan orang yang berpuasa dari perkataan yang sia-sia dan kotor serta untuk memberi makan orang miskin.”
(HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah)
Dengan demikian, terlepas dari besarannya, zakat fitrah tetap menjadi instrumen penting dalam menciptakan keseimbangan sosial, terutama menjelang Idulfitri.
Ajakan untuk Segera Menunaikan Zakat
Baznas Ciamis mengingatkan bahwa pembayaran zakat fitrah dapat berlangsung sejak awal Ramadan dan paling lambat sebelum pelaksanaan salat Idulfitri.
Jika menunaikannya setelah salat Idulfitri, maka statusnya berubah menjadi sedekah biasa.
“Harapan kami, masyarakat bisa menunaikan zakat fitrah lebih awal agar manfaatnya bisa segera penerima rasakan,” tutup Amas.
Di tengah dinamika ekonomi yang terus berubah, zakat fitrah tetap menjadi simbol kepedulian dan kebersamaan umat Muslim.
Baik besar atau kecil nominalnya, esensi dari zakat fitrah tetaplah untuk berbagi dan membantu sesama.
