DiksiNasi, Subang – Pengelolaan keuangan daerah menjadi sorotan publik seiring dengan semakin kompleksnya tantangan tata kelola pemerintahan.
Sistem tata kelola keuangan daerah yang baik merupakan kunci dalam menjalankan roda pemerintahan, namun sering kali dihadapkan pada tarik menarik kepentingan yang berujung pada terabaikannya kepentingan masyarakat.
Politik dan Kepentingan dalam Tata Kelola Keuangan
Pengamat sosial dan politik, sekaligus pemerhati keuangan daerah, Muhamad Alif (Bukan Nama Sebenarnya), menyoroti keterkaitan erat antara sistem tata kelola keuangan daerah dengan kebijakan pemangku kepentingan.
Ia mengungkapkan, “Dalam sistem tata kelola keuangan daerah, ada dinamika politik yang tak terelakkan. Tarik menarik kepentingan sering kali terjadi, yang ujungnya bisa membuat kepentingan masyarakat luas menjadi terabaikan.”
Lebih lanjut, Alif menegaskan pentingnya sinergitas antara pemangku kebijakan agar tata kelola keuangan daerah berjalan efektif.
“Setidaknya para pemangku kebijakan harus mengetahui mana yang wajib, sunah, atau bahkan subhat sekalipun. Sinergitas yang kuat antara pemangku kebijakan adalah kunci keselarasan,” tambahnya. Jum’at, (31/01/2025).
Sinergitas Eksekutif dan Legislatif
Menurut Alif, harmonisasi antara legislatif dan eksekutif menjadi faktor utama dalam mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang transparan dan akuntabel.
“Legislatif, dalam hal ini DPRD, berfungsi sebagai pengawas, sementara eksekutif sebagai pelaksana. Keduanya harus berjalan beriringan untuk menjalankan program pemerintah yang telah dirancang,” jelasnya.
Ia menegaskan, “Saling mengetahui dan menghargai fungsi masing-masing adalah kunci keberhasilan tata kelola keuangan daerah. Bukan untuk kepentingan golongan atau pribadi, melainkan untuk kemaslahatan masyarakat luas.”
Kondisi Keuangan Daerah Ciamis dan Subang
Pada periode 31 Desember 2023, nilai ekuitas Kabupaten Ciamis tercatat sebesar Rp. 21.246.328.924,99, mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu Rp. 56.308.324.848,28. Sementara itu, perincian ekuitas akhir per 31 Desember 2023 mencapai Rp. 21.988.050.868,09.