Sistem ini telah terbukti meningkatkan produktivitas hingga 50% ketimbang sistem monokultur.
Selain itu, UMKM di Ciamis terus berkembang dan memiliki potensi besar untuk bersaing di pasar global.
Produk-produk lokal seperti anyaman bambu, batik khas Galuh, dan olahan hasil hutan non-kayu bisa menjadi komoditas ekspor unggulan.
Pemerintah perlu mempercepat digitalisasi UMKM agar para pelaku usaha dapat menjangkau pasar yang lebih luas melalui platform e-commerce dan pemasaran digital.
Surabaya menjadi contoh sukses dalam pengelolaan UMKM dengan ekspor yang mencapai Rp4,5 triliun.
Ciamis bisa meniru strategi ini dengan memberikan pendampingan kepada pelaku usaha lokal, meningkatkan akses ke modal usaha, dan memperkuat rantai pasok agar produk UMKM lebih kompetitif di pasar internasional.
Membangun Infrastruktur dan Teknologi untuk Mendorong Pertumbuhan
Pemerintah daerah harus mempercepat pembangunan infrastruktur dan teknologi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Ciamis.
Jalan yang lebih baik, jaringan internet yang luas, serta transportasi publik yang memadai akan mempercepat distribusi produk lokal dan meningkatkan jumlah wisatawan yang datang.
Teknologi juga berperan penting dalam meningkatkan produktivitas di berbagai sektor.
Penggunaan sistem pertanian berbasis Internet of Things (IoT), drone untuk pemetaan lahan, serta mesin pemrosesan hasil pertanian dapat meningkatkan efisiensi produksi.
Pemerintah bisa menggandeng perguruan tinggi dan startup teknologi untuk menciptakan inovasi yang dapat membantu pertanian dan industri kreatif di Ciamis berkembang lebih pesat.
Mewujudkan Masa Depan Ciamis yang Lebih Sejahtera
Sinergi antara warisan purba, sejarah, dan aset modern harus menjadi prioritas pembangunan Ciamis.
Pendekatan berbasis data dan kolaborasi lintas sektor akan mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah ini.
Jika mendapat pengelolaan yang baik, investasi dalam sektor wisata, pertanian, dan UMKM bisa menghasilkan rasio pengembalian hingga 1:3 dalam lima tahun.
Namun, tantangan terbesar yang sekarang menghadang adalah pola pikir konservatif yang masih menghambat inovasi.
Pemerintah harus segera mengambil langkah strategis agar Ciamis tidak tertinggal dalam persaingan ekonomi regional.
Penguatan regulasi perlindungan situs budaya dan arkeologi, pelatihan bagi pelaku UMKM, serta pembentukan badan riset daerah menjadi langkah konkret yang harus segera terrealisasi.
Ciamis memiliki semua potensi untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang berbasis warisan dan inovasi.
Dengan strategi yang tepat, daerah ini tidak hanya bisa bersaing di tingkat nasional, tetapi juga menjadi model bagi daerah lain dalam mengembangkan potensi lokalnya.