Viral! Jerome Polin Bongkar Hitungan Salah Tunjangan Rumah DPR Rp 50 Juta

Polemik Tunjangan Rumah DPR: Salah Hitung, Salah Ucap, Salah Persepsi Publik

banner 468x60

DiksiNasi, Jakarta – Pernyataan Wakil Ketua DPR RI, Adies Kadir, soal tunjangan rumah anggota dewan sebesar Rp 50 juta per bulan, memicu gelombang kritik luas.

Kesalahan logika dalam hitungan yang ia sampaikan membuat publik mempertanyakan sensitivitas DPR terhadap kondisi rakyat.

Di tengah ketidakpercayaan masyarakat terhadap elite politik, kasus ini menjadi gambaran bagaimana komunikasi publik yang keliru dapat memperburuk citra wakil rakyat.

Kesalahan Hitung yang Jadi Sorotan

Dalam sebuah wawancara di Kompleks Parlemen, Adies menyebut tunjangan Rp 50 juta belum cukup untuk menutup biaya kos di Jakarta.

Ia memberi contoh biaya kos Rp 3 juta per bulan lalu mengalikannya dengan 26 hari kerja.

“Kalau di sekitar sini kan ngontrak atau kos Rp 3 juta per bulan, didapatlah Rp 50 juta per bulan. Kalau Rp 3 juta kita kalikan 26 hari kerja berarti Rp 78 juta per bulan,” kata Adies.

Pernyataan itu segera dianggap tidak masuk akal.

Bagaimana mungkin biaya bulanan dikalikan jumlah hari kerja?

Kesalahan ini langsung memicu reaksi keras, terutama dari kalangan publik figur seperti Jerome Polin.


Jerome Jadi Corong Kritik Publik

Jerome, influencer pendidikan sekaligus lulusan Waseda University, Jepang, tampil sebagai sosok yang menyuarakan keresahan publik.

Dalam videonya yang ditonton jutaan orang, ia membongkar kesalahan logika Adies dengan cara sederhana.

“Kalau Rp 3 juta dikalikan 26 hari, itu artinya Rp 3 juta per hari. Kalau Rp 3 juta per hari, itu hotel bintang lima, Pak, bukan kos,” ujar Jerome sambil menuliskan hitungan di papan putih kecil.

Kritik Jerome seketika menjadi simbol penolakan publik terhadap pola pikir wakil rakyat.

Baginya, bukan sekadar salah hitung, tetapi tunjangan Rp 50 juta itu menunjukkan jurang antara kehidupan elite politik dan rakyat biasa.


banner 336x280

Komentar