Patrick Kluivert di Timnas Indonesia: Membangun Warisan Baru di Atas Fondasi Shin Tae-yong

Kluivert dikenal dengan filosofi menyerang dan modern yang mengakar pada ajaran "Total Football," sebuah pendekatan yang bertolak belakang dengan gaya bermain pragmatis Shin Tae-yong.

banner 468x60

DiksiNasi, Jakarta Indonesia memasuki era baru sepak bola dengan Patrick Kluivert sebagai nahkoda Timnas menggantikan Shin Tae-yong.

Penunjukan legenda sepak bola Belanda ini membawa angin segar sekaligus tantangan besar dalam melanjutkan fondasi yang telah dibangun selama lima tahun terakhir.

Kluivert dikenal dengan filosofi menyerang dan modern yang mengakar pada ajaran “Total Football,” sebuah pendekatan yang bertolak belakang dengan gaya bermain pragmatis Shin Tae-yong.

Perubahan ini tidak hanya memengaruhi strategi di lapangan, tetapi juga menyiratkan upaya transformasi identitas sepak bola Indonesia secara keseluruhan.

Filosofi Baru: Antara Risiko dan Harapan

Shin Tae-yong meninggalkan warisan berupa pertahanan kokoh dan mentalitas juara, yang terlihat dari pencapaian di SEA Games dan perjalanan kompetitif di kualifikasi Piala Dunia 2026.

Namun, gaya permainannya yang sering menekankan disiplin defensif mulai dianggap kurang menarik oleh sebagian penggemar yang menginginkan sepak bola lebih atraktif.

Patrick Kluivert, di sisi lain, membawa visi menyerang dengan pendekatan membangun serangan dari belakang dan dominasi penguasaan bola.

“Untuk mencetak gol, tim harus mengontrol permainan,” ujar Kluivert dalam konferensi pers perdananya di Jakarta. Minggu, (12/01/2025).

Ia juga menekankan pentingnya komunikasi efektif dengan pemain sebagai dasar dari strateginya.

Meski menawarkan sesuatu yang baru, Kluivert menghadapi tantangan besar dalam mengadaptasi filosofi tersebut dengan karakter pemain Indonesia.

Banyak pengamat mempertanyakan apakah pemain lokal dapat dengan cepat beradaptasi dengan gaya permainan yang lebih kompleks ini, terutama mengingat pola latihan intensif yang berbeda dengan era Shin Tae-yong.

Kriteria Pemain Baru: Peluang dan Kontroversi

Pendekatan Kluivert juga berbeda dalam hal pemilihan pemain.

Ia lebih memilih pemain dengan menit bermain reguler di klub, berbeda dengan Shin Tae-yong yang masih memberikan kesempatan kepada pemain dengan kebugaran minim selama masa training camp.

“Kebugaran fisik adalah kunci. Pemain yang tidak aktif di klub tidak bisa memenuhi standar timnas,” tegas Kluivert.

Keputusan ini mungkin menguntungkan pemain muda yang konsisten tampil di liga, tetapi juga bisa memunculkan kontroversi karena beberapa pemain kunci era Shin Tae-yong terancam kehilangan tempat.

banner 336x280