Warga Ciamis Diimbau Tak Panik soal Ikon Tiga Garis di WhatsApp, Ini Penjelasan Diskominfo

Sekdiskominfo Ciamis tegaskan tidak ada kaitan antara ikon tiga garis dan peretasan M-Banking

banner 468x60

DiksiNasi, CIAMIS – Masyarakat Tatar Galuh kembali dibuat resah oleh beredarnya pesan berantai di WhatsApp.

Pesan itu mengklaim bahwa keberadaan ikon tiga garis di pojok kanan atas grup WhatsApp adalah tanda adanya hacker yang bisa membobol aplikasi M-Banking milik anggota grup.

Namun, Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Ciamis, Hendri Ridwansyah, S.T., M.M., memastikan informasi tersebut tidak benar dan menyesatkan.

“Itu informasi palsu. Ikon tersebut bukan pertanda adanya hacker, melainkan bagian dari fitur resmi WhatsApp,” tegas Hendri. Kamis,  (24/07/2025).

Fitur Voice Chat Bukan Celah Peretasan

Hendri menjelaskan bahwa ikon tiga garis yang dimaksud merupakan tombol untuk mengaktifkan fitur voice chat atau obrolan suara di dalam grup WhatsApp.

Fitur ini memudahkan pengguna untuk berinteraksi langsung dalam grup tanpa harus menghubungi semua anggota melalui panggilan biasa.

Menurut Hendri, fitur tersebut aman digunakan karena dilengkapi sistem perlindungan terenkripsi dari WhatsApp.

“Selama aplikasi yang digunakan resmi dari Playstore, Appstore, atau website WhatsApp, maka fitur itu tidak membahayakan pengguna,” ungkapnya.

Ia menegaskan, kekhawatiran masyarakat soal M-Banking yang bisa dibobol hanya karena mengklik ikon tersebut adalah bentuk miskonsepsi dan kurangnya pemahaman digital.

Edukasi Literasi Digital Jadi Kebutuhan Mendesak

Fenomena ini, lanjut Hendri, menjadi bukti bahwa literasi digital di masyarakat masih perlu mendapat penguatan.

Penyebaran informasi tanpa dasar dan verifikasi berisiko menimbulkan kepanikan massal yang tidak perlu.

“Deduksi dan narasi yang muncul tanpa data, hanya berdasarkan asumsi, bisa menyesatkan publik. Ini yang harus kita lawan bersama,” ujarnya.

Hendri mengajak seluruh masyarakat Tatar Galuh untuk lebih cermat dalam menerima informasi, terutama yang berkaitan dengan keamanan digital dan keuangan.

Aplikasi Tidak Resmi Lebih Berisiko

Dalam keterangannya, Hendri juga mengingatkan masyarakat agar tidak tergoda menggunakan aplikasi WhatsApp modifikasi seperti WA GB yang banyak beredar di luar toko aplikasi resmi.

“Justru yang lebih berbahaya itu aplikasi tidak resmi. Risiko pencurian data pribadi dan pembobolan akun sangat tinggi,” katanya.

Ia menyarankan masyarakat hanya menggunakan aplikasi dari pengembang resmi agar terhindar dari potensi peretasan maupun penyalahgunaan data.

banner 336x280

Komentar