Menggali Kekuatan Budaya dalam Dakwah Islam: Dari Tradisi ke Transformasi

Menjembatani Budaya dan Dakwah: Strategi Ortodok PPO Memenangkan Hati Generasi Z

Ruang Bagi Generasi Muda: Dari Tadarus ke Konten Kreatif

Kehadiran generasi muda seperti Ceng Mumu, yang terkenal kepo dan kritis, justru membuka ruang diskusi yang hidup dalam forum tersebut.

“Jadi, kalau saya bikin konten ngaliwet sambil ceramah ringan, itu dakwah juga dong?” tanya Ceng Mumu.

“Kenapa tidak?” jawab Haji Duleh.

“Selama pesannya mengajak kebaikan, itulah dakwah. Tidak semua harus lewat mimbar. Sekarang lewat story Instagram atau reels pun bisa” lanjutnya.

Mama Rohel menambahkan bahwa generasi muda harus diajak bukan hanya dengan logika, tapi juga estetika.

“Bungkus boleh modern, tapi ruhnya jangan hilang,” ujarnya. Ia menyebut ini sebagai strategi menjembatani generasi Ortodok dengan generasi digital.

Mewariskan Islam dengan Bahasa Kasih

Di akhir forum, suasana menjadi lebih khidmat ketika Mama Rohel membacakan kutipan dari obrolan para wali:

“Para ulama zaman dahulu memandang umat dengan ainur rahmah—pandangan penuh kasih sayang. Itu yang kini harus kita wariskan.”

Talkshow berakhir bukan dengan ceramah, tapi dengan obrolan ringan dan rencana besar: menjadikan Kampung Budaya Cisontrol sebagai simbol baru dakwah yang merangkul masa lalu, tanpa kehilangan masa depan.