DiksiNasi, Cikarohel – Kampung Cikarohel benar-benar menjadi pusat perhatian para pecinta ilmu.
Kehadiran sosok Mama Rohel menjadi tumpuan dalam menyelesaikan berbagai persoalan umat.
Pagi ini, pengajian subuh membahas bab Ma’rifatun Nafsi, sebuah kitab karya begawan sufi, Hamzah Fansuri.
Sejarah Hamzah Fansuri
Menurut manuskrip kuno, Hamzah Fansuri adalah seorang ulama sufi dari Samudra Pasai.
Ia merupakan murid langsung Syaikh Siti Jenar yang mengembangkan pemahaman Wihdatul Wujud.
Sambil menyeruput kopi Gayo Aceh, Mama Rohel membuka pembahasan tentang ajaran Manunggaling Kawula Gusti.
Para santri menyimak dengan khidmat, sementara beberapa tamu dari Kerajaan Samudra Pasai Aceh turut hadir.
“Pemahaman Wihdatul Wujud itu serupa dengan Manunggaling Kawula Gusti. Ini adalah ajaran hakikat tentang penyatuan hamba dan Tuhan, bersatunya makhluk dan Khalik. Ana al-haq, akulah Al-Haq, itulah yang disampaikan Syaikh Siti Jenar,” ujar Mama Rohel.
Penyebaran di Jawa dan Sumatera
Ajaran ini berkembang di berbagai kesultanan Islam di Jawa dan Sumatra.
Namun, implikasi dari penerapan ajaran Manunggaling Kawula Gusti adalah anggapan bahwa Tuhan memiliki kelemahan seiring dengan kelemahan manusia.
“Allah itu Mahasempurna, tidak dibatasi oleh kefanaan manusia. Memang Tuhan ada di dalam diri, tetapi penyatuan Tuhan dan manusia bisa membahayakan akidah orang yang masih awam,” tambah Mama Rohel.
Dalam kitab Ma’rifatun Nafsi, perjalanan menuju level Manunggaling Kawula Gusti tidaklah mudah.
Para pejalan sunyi harus memahami dirinya sendiri secara mendalam.
Cara Mencari Tuhan
Tuhan ada di dalam diri, bukan di luar diri manusia.
“Kenapa mencari Tuhan di luar? Dalam setiap napas manusia, ada kuasa Allah. Kenali setiap anatomi tubuh hingga paham, maka di sanalah kamu akan menemukan Allah,” gumam Mama Rohel.
Samsul tak berani bertanya.
Para santri lebih memilih mendengarkan penjelasan Mama Rohel dengan khusyuk.
Langit di atas Kesultanan Demak tampak gelap menghitam.
Mendung dan suara guntur menyambar.
Syaikh Siti Jenar Mendapat Hukuman Pancung
Hari itu, Syaikh Siti Jenar akan menghadapi hukuman pancung oleh Dewan Wali Songo.