DiksiNasi, Cikarohel – Kamis pagi, usai salat Subuh, Mama Rohel mengumumkan bahwa pengajian libur.
Para santri pun bergembira.
“Anak-anakku, hari ini pengajian libur. Abah mau seba Kliwonan ke Keraton Kanoman Cirebon. Abah hendak menghadap Sultan Kanoman X, Sultan Nurussamawat alias Sultan Nurus,” ujar Mama Rohel.
Santri senior, Samsul, segera menyiapkan kuda Sembrani beserta oleh-oleh khas Galuh.
Ada galendo, rengginang, dan kecimpring Cikarohel.
Di Pendopo Tegal Bentar, Mama Rohel juga sudah bersiap melakukan perjalanan ke Keraton Kanoman.
Sejenak sebelum berangkat, Mama Rohel mengelus Kuda Sembrani yang perkasa.
Setelah membaca doa safar, Mama Rohel memacu kuda Sembrani dengan kecepatan tinggi.
Tak terasa, tiga jam berlalu.
Mama Rohel akhirnya sampai juga di depan Waringin Kurung.
Namun, tiba-tiba Keraton Kanoman menghilang dari pandangannya.
“Ini cucu Eyang Kuwu Sangkan. Mohon diperkenankan masuk, wahai penjaga kegaiban,” ucap Mama Rohel sambil membuka gembok gaib.
Dalam sekejap, Keraton Kanoman kembali terlihat.
Pelan-pelan, Mama Rohel menuntun kuda Sembrani dan menambatkannya di pohon beringin di depan Lawang Syahadat.
Dari kejauhan, mata Sultan Nurus tertuju pada Mama Rohel.
Di Pendopo Jinem, Kanjeng Sultan menyambut tamu agung dari Galuh.
“Wilujeng sumping, Mama. Kumaha damang sadayana wargi di Galuh?” sapa Sultan Nurus.