Ketua Komite, Sobirin Alwi, menyebut inisiatif kepala sekolah sebagai terobosan penting.
“Kami sangat mengapresiasi ide-ide segar yang digagas Kepala Sekolah. Upaya ini bukan hanya memperkuat identitas budaya, tetapi juga menanamkan nilai karakter sejak dini. Semoga semangat seperti ini dapat terus berkembang dan menjadi contoh bagi sekolah lain,” ungkap Sobirin.
Menjadi Sekolah Percontohan
Dengan langkah ini, SDN 3 Baregbeg diharapkan menjadi sekolah percontohan di Kabupaten Ciamis. Gapura Panca Waluya menunjukkan bahwa pendidikan berbasis kearifan lokal bisa berjalan seiring dengan modernisasi.
Sekolah tidak menolak kemajuan teknologi atau ilmu pengetahuan, tetapi tetap berpegang pada akar budaya.
Dengan begitu, siswa mampu menghadapi tantangan zaman tanpa kehilangan jati diri.
Relevansi dengan Masa Depan Anak Bangsa
Dalam konteks global, pendidikan sering menekankan literasi digital dan persaingan akademik.
Namun, SDN 3 Baregbeg justru menegaskan bahwa nilai moral dan budaya adalah pondasi yang lebih tahan lama.
Pendidikan karakter berbasis budaya Sunda diyakini akan melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki integritas dan kebanggaan pada bangsa.
Gapura Panca Waluya pun bukan sekadar jargon, melainkan strategi nyata yang menjawab tantangan: bagaimana membangun generasi yang mampu bersaing global tanpa tercerabut dari akarnya.