DiksiNasi, Ciamis – Dalam Islam, tidak semua kekayaan adalah tanda keberkahan.
Ada kondisi yang disebut istidraj, yaitu sebuah jebakan Allah ketika seseorang terus bermaksiat, namun tetap diberi kelimpahan harta.
Istidraj adalah bentuk penangguhan siksaan Allah, bukan kasih sayang. Sayangnya, banyak orang keliru menganggapnya sebagai tanda kesuksesan.
Arti Istidraj dan Kenyataannya di Kehidupan Sehari-hari
Fenomena istidraj sering terlihat: seseorang jauh dari ibadah, tetapi hidupnya tampak makmur.
Sebaliknya, orang yang tekun beribadah justru hidup sederhana.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bila kamu melihat Allah memberi pada hamba dari perkara dunia yang diinginkannya, padahal dia terus berada dalam kemaksiatan kepada-Nya, maka ketahuilah bahwa hal itu adalah istidraj dari Allah.” (HR. Ahmad 4:145).
Hadis ini mengingatkan, harta bisa menjadi jalan cepat menuju kelalaian.
Kekayaan tanpa iman adalah ujian Allah yang sering membuat manusia sombong, lupa diri, bahkan jauh dari kebenaran.
Mengapa Jadi Miskin Setelah Tobat?
Pertanyaan yang sering muncul: mengapa seseorang yang bertaubat justru diuji dengan kemiskinan?
Jawabannya, bukan berarti Allah tidak adil.
Rezeki dalam bentuk kesempitan bisa menjadi pembersih dosa, sekaligus ujian kesabaran.
Kemiskinan setelah tobat bukan hukuman, melainkan penjagaan.
Allah ingin hamba-Nya selamat dari jebakan istidraj.
Kehidupan sederhana bisa lebih berkah, karena hati terjaga dari kesombongan.