Bupati Ciamis Mendesak Parpol Usulkan Nama Wakil, Sebut Posisi Sudah Sangat Mendesak

Parpol Pengusung Dianggap Apatis, Kondisi Kesehatan Bupati Ciamis Kian Jadi Sorotan

DiksiNasi, CIAMIS – Kekosongan kursi wakil bupati Ciamis bukan sekadar urusan administratif.

Bagi sebagian pihak, keterlambatan partai politik (parpol) pengusung dalam mengusulkan nama pendamping Herdiat Sunarya justru mencerminkan sikap apriori yang berisiko pada kinerja pemerintahan.

Aktivis Poros Indoor, Prima MT Pribadi, mengaku prihatin melihat kondisi ini.

Ia menilai, di tengah tantangan pembangunan dan kesehatan Bupati yang memerlukan perhatian, parpol pengusung seakan memilih diam.

“Kondisi kesehatan Bupati saat ini harus menjadi perhatian semua pihak. Jangan biarkan energinya terkuras sendiri. Apakah tak ada parpol yang peduli dengan ini?” ujar Prima. Minggu, (03/08/2025).

Menurutnya, pembiaran yang dilakukan parpol bukan hanya mengabaikan kebutuhan Bupati, tetapi juga mengorbankan kepentingan Tatar Galuh.

“Tugas Bupati itu berat, tak elok kalau ada pembiaran dan terkesan ignoran,” tambahnya.

Bupati: Butuh Wakil Segera

Herdiat sendiri tak menampik bahwa dia sangat membutuhkan wakil.

Ia mengaku sudah menerima kedatangan enam tokoh yang menyatakan minat mendampinginya, mulai dari politisi hingga akademisi.

Namun, semua datang tanpa membawa surat rekomendasi resmi dari parpol.

“Mau datang 5 kali, 10 kali, tapi kalau tidak membawa surat rekomendasi dari partai pengusung, ya tidak bisa diproses. Yang berhak mengusulkan itu adalah partai politik pengusung,” tegasnya.

Mekanisme yang Berjalan Lambat

Herdiat menjelaskan, setiap parpol pengusung berhak mengajukan maksimal dua nama calon.

Dari seluruh usulan yang masuk, ia akan memilih dua nama untuk diserahkan ke DPRD.

Selanjutnya, DPRD memilih satu orang melalui pemungutan suara.

“Yang menentukan nanti adalah DPRD, setelah ada dua nama hasil usulan dari partai politik kepada saya,” kata Herdiat.

Meski mekanisme sudah jelas, hingga kini 18 parpol pengusung Herdiat-Yana pada Pilkada 2024 belum juga mengirimkan nama.

Kondisi ini membuat proses pengisian jabatan semakin molor.