Ciamis Darurat Longsor! Jalur Penghubung Darmacaang dan Kujang Terputus

Putusnya Jalur Jalan di Kecamatan Cikoneng: Dampak Longsor dan Tantangan Pemulihan

banner 468x60

DiksiNasi, Ciamis – Jalur jalan kabupaten yang menghubungkan Desa Kujang dan Desa Darmacaang, Kecamatan Cikoneng, terputus total akibat longsor yang terjadi pada Rabu (19/02/2025).

Hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut menyebabkan material tanah dan pohon tumbang menutupi badan jalan, sehingga akses kendaraan roda dua dan roda empat tidak dapat melintas.

Kondisi ini tidak hanya memutus jalur vital warga, tetapi juga menghambat distribusi barang dan layanan penting.

Kronologi dan Dampak Longsor

Menurut warga setempat, longsor terjadi sekitar pukul 15.00 WIB.

Hujan deras yang turun sejak siang hari mempercepat pergerakan tanah di kawasan perbukitan tersebut.

Angkot 014 yang biasa melayani rute Darmacaang–Sindangkasih terpaksa menghentikan operasinya.

“Biasanya jalur ini jadi urat nadi warga yang mau ke pasar dan sekolah. Sekarang semua terhenti,” kata Asep (45), warga Darmacaang.

Jalur Alternatif dan Kesulitan Warga

Dengan putusnya jalur utama, warga kini harus menempuh jalan alternatif melalui Desa Panaragan, yang jaraknya lebih jauh dan tidak memadai untuk kendaraan besar.

Ibu Siti (39), pedagang asal Desa Kujang, mengeluhkan kondisi tersebut.

“Kami harus memutar lebih dari 10 kilometer. Biaya transportasi naik, barang dagangan terlambat sampai,” ujarnya.

Hal ini memperlihatkan dampak ekonomi langsung dari gangguan akses jalan di kawasan tersebut.

Mengapa Kecamatan Cikoneng Rawan Longsor?

Kecamatan Cikoneng, terutama Desa Darmacaang, terletak di lereng Gunung Syawal dan termasuk wilayah dengan topografi berbukit.

Kawasan ini menjadi perlintasan Sungai Cileueur, yang seharusnya berfungsi sebagai jalur drainase alami.

Namun, hilangnya fungsi harim (bantaran sungai) akibat alih fungsi lahan, penebangan liar, dan pembangunan tanpa tata ruang telah memperparah risiko longsor.

banner 336x280

Komentar