DiksiNasi, INDRAMAYU – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Indramayu menetapkan satu kali debat pasangan calon (Paslon) kandidat Bupati dan Wakil Bupati untuk Pilkada 2024, yang akan berlangsung di Hotel Holiday Inn, Bandung, pada 4 November 2024.
Debat ini akan disiarkan langsung oleh TVRI, agar seluruh warga Indramayu dapat menyaksikannya dari rumah.
Alasan Pemilihan Lokasi Debat
Munawaroh, Komisioner KPUD Indramayu Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan Sumber Daya Manusia, menjelaskan bahwa pemilihan Bandung sebagai lokasi debat mempertimbangkan beberapa faktor, termasuk keamanan dan kenyamanan bagi para calon serta mengurangi potensi keramaian pendukung.
“Lokasi debat dipilih di luar Indramayu untuk menjaga fokus kandidat dan kelancaran jalannya acara,” ungkap Munawaroh, Kamis, (24/10/2024).
Menurutnya, fasilitas di Bandung juga lebih mendukung karena tempat debat memerlukan lingkungan yang kedap suara sesuai standar penyiaran.
Tema debat masih dalam perumusan, tetapi Munawaroh mengungkapkan bahwa topik akan mencakup isu-isu utama seperti kesejahteraan masyarakat, pengembangan layanan publik, pembangunan daerah yang selaras dengan kebijakan nasional, hingga penguatan nasionalisme.
“Tema akan segera kami umumkan dan harapannya, dapat memberikan gambaran menyeluruh mengenai visi-misi calon dalam pembangunan Indramayu,” tambah Munawaroh.
Blusukan Bambang-Kasan, Persiapan Debat dengan Menyerap Aspirasi Rakyat
Pasangan Bambang Hermanto dan Kasan Basari, salah satu kandidat kuat dalam Pilkada Indramayu, mengintensifkan persiapan debat melalui pendekatan langsung ke masyarakat.
Dengan gaya blusukan yang melibatkan kunjungan ke banyak desa, Kasan dan timnya mengumpulkan berbagai aspirasi warga.
Lihat postingan ini di Instagram
“Kampanye ini bukan sekadar mencari suara, tetapi lebih kepada komitmen untuk benar-benar menyelesaikan masalah di masyarakat,” ujar Kasan Basari saat bertemu warga di wilayah Indramayu.
Selama blusukan, Kasan dan Bambang menggali informasi langsung dari warga, menjadikan hasil diskusi lapangan sebagai dasar penyusunan program yang lebih relevan dan responsif.