Salah satu pengguna Twitter menulis, “Diskon ini sangat membantu, tapi kenapa hanya dua bulan? Kenapa tidak sampai waktu yang lebih lama?”
Ada pula yang mempertanyakan kejelasan kebijakan ini jika ekonomi masih sulit di awal tahun.
Menanggapi hal ini, Darmawan Prasodjo menyebutkan bahwa kebijakan diskon listrik adalah hasil rancangan bersama pemerintah sebagai langkah stimulus sementara.
“Kami mengikuti arahan pemerintah. Jika ada perubahan kebijakan atau perpanjangan, hal itu tentu akan ada pengumuman secara resmi,” jelasnya. Selasa, (31/12/2024).
Rincian Besaran Diskon untuk Setiap Golongan
PLN juga memberikan penjelasan detail tentang besaran diskon untuk berbagai golongan pelanggan:
- 450 VA: Tarif normal Rp 415/kWh, maksimal diskon Rp 67.230 (untuk pembelian hingga 324 kWh).
- 900 VA: Tarif normal Rp 1.352/kWh, maksimal diskon Rp 438.048 (untuk pembelian hingga 648 kWh).
- 1.300 VA: Tarif normal Rp 1.444,70/kWh, maksimal diskon Rp 702.280 (untuk pembelian hingga 972 kWh).
- 2.200 VA: Tarif normal Rp 1.444,70/kWh, maksimal diskon Rp 1.168.394 (untuk pembelian hingga 1.620 kWh).
Komitmen Pemerintah dan Harapan Masyarakat
Diskon listrik ini merupakan bagian dari kebijakan pemerintah untuk memberikan stimulus ekonomi di awal tahun 2025.
Presiden Prabowo Subianto mengatakan bahwa rancangan langkah ini untuk membantu meringankan beban masyarakat sekaligus meningkatkan konsumsi energi.
Namun, masyarakat berharap kebijakan ini tidak hanya menjadi langkah jangka pendek.
“Jika memang ingin membantu, sebaiknya diskon ini mendapat pertimbangan untuk berlaku lebih lama. Kita semua tahu ekonomi belum stabil,” ungkap Wati, seorang ibu rumah tangga di Jakarta.
Bagi pelanggan, diskon listrik ini jelas menjadi angin segar.
Namun, pertanyaan soal masa depan kebijakan ini dan kemungkinan perpanjangan tetap menjadi isu penting yang menunggu jawaban dari pemerintah dan PLN.
Sementara itu, saran bagi pelanggan agar memanfaatkan program ini sebaik mungkin selama periode sesuai ketentuan yang berlaku.
