“Expo ini bukan hanya seremoni. Ini ruang konkret untuk menampilkan karya, mengembangkan kreativitas, dan memperlihatkan semangat membangun pendidikan yang berkualitas,” tegas Herdiat saat membuka acara.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Ciamis, Erwan Darmawan, menilai expo sebagai sarana refleksi atas pencapaian dan tantangan yang dihadapi dunia pendidikan.
Ia juga mengungkapkan dua penghargaan nasional yang Kabupaten Ciamis raih: kategori proper maju dan wilayah transformatif adaptif terhadap kebijakan pusat.
Fokus Tangani Anak Tidak Sekolah (ATS)
Erwan menyoroti persoalan anak tidak sekolah (ATS) yang jumlahnya mencapai 13 ribu jiwa berdasarkan data sementara.
Saat ini, Dinas Pendidikan bersama pemerintah desa dan kecamatan sedang memverifikasi data tersebut.
Mereka juga mengerahkan PKBM untuk melakukan pendekatan langsung ke masyarakat.
“Kami minta masyarakat dan media membantu kami. Jika ada anak yang tidak sekolah di lingkungan sekitar, tolong informasikan ke kami atau ke PKBM terdekat,” imbau Erwan.
Ia menegaskan bahwa pendidikan adalah hak semua warga.
Lebih dari sekadar angka statistik, yang penting adalah memastikan seluruh anak di Ciamis memiliki akses untuk mengenyam pendidikan.
SDN 4 Kertasari Simbol Pendidikan Berbudaya
Penampilan SDN 4 Kertasari dalam expo kali ini menunjukkan bahwa sekolah dasar bisa menjadi pilar utama dalam mewujudkan pendidikan yang inklusif dan berbudaya.
Tema Expo 2025, “Dengan Semangat Hari Pendidikan Nasional, Kita Tingkatkan Mutu Pendidikan di Kabupaten Ciamis Menuju Generasi Emas 2045,” tercermin dalam aksi nyata para siswa yang berani tampil, berkreasi, dan menginspirasi.
SDN 4 Kertasari membuktikan bahwa penentu kemajuan pendidikan bukan hanya fasilitas, tetapi juga oleh semangat, konsistensi, dan kecintaan terhadap budaya lokal.